Mangut Lele Bu Is
Jogja yang dikenal sebagai kota Gudeg, ternyata memiliki kuliner mangut lele yang cukup menonjol di dunia perkulineran. Salah satunya yaitu mangut lele di Rumah Makan Mangut Lele Bu Is, lokasinya berada di Jalan Imogiri Barat KM 12, Sumber Agung, Jetis Bantul. Akses menuju lokasinya cukup mudah, kalau dari arah pusat kota Jogja sebelum perempatan Jetis, Bantul, rumah makannya da di sebelah kiri jalan raya. Rumah Makan ini cukup besar dengan warna hijau yang menyelimuti seluruh dindingnya, di dalam rumah di set untuk lesehan. Kalau tidak ingin menikmati dengan lesehan, kita bisa memilih tempat yang ada di samping rumah.
Pasalnya Rumah Makan Mangut Lele Bu Is sudah berdiri sejak tahun 1978-an dengan menempati rumah yang sederhana, seperti rumah yang di pedesaan pada umumnya. Kemudian pada tahun 2006, usaha ini dikelola oleh putranya yang bernama Bapak Iswandi bersama istrinya. Sedangkan Ibu Is sendiri sekarang sudah meninggal dunia beberapa bulan yang lalu. Rumah Makan Mangut Lele Bu Is ini juga tak luput dari gempa besar dan gunung meletus yang menimpa Jogjakarta. Meskipun kerusakan yang terjadi tidak terlalu parah, namun warung ini sempat tutup untuk beberapa bulan. Dan mulai berjualan lagi setelah rumahnya direnovasi menjadi lebih kokoh dan rapi seperti sekarang ini.
Sesuai dengan namanya, menu andalan di rumah makan ini yaitu mangut lele. Mungkin menu ini cukup familiar bagi kita, namun penyajiannya mungkin tidak akan kita jumpai di tempat lain. Mangut lelenya disajikan di dalam satu baskom ukuran sedang dan jumlahnya sesuai dengan orang yang datang. Sebakul nasi putih dan beberapa jenis sayuran segar atau rebus disajikan sebagai sidedishnya. Ada sepiring taoge rebus, sepiring bayam dan kenikir rebus, sepiring mentimun, dan sepiring irisan sayur segar yang terdiri dari daun pepaya dan daun lempuyang/ luntas serta beberapa tangkai daun kemangi. Selain itu, juga ada oseng lombok ijo, sepiring bumbu urap dan satu cobek sambal terasi berwarna hitam pekat. Semua sidedishbisa dinikmati sepuasnya, kalaupun ingin menambah juga diperbolehkan.
Mangut lelenya enak dengan kuah santan sedang, tidak terlalu kental atau terlalu cair dan sedikit agak pedas. Kalau bagi Saya pribadi yang membuatnya special justru terletak padasidedishnya, sayuran dicocol dengan sambal terasi benar-benar nikmat. Apalagi untuk sayur irisnya, meskipun menggunakan daun pepaya yang biasanya pahit, tapi untuk kali ini daun pepayanya tidak ada rasa pahit sama sekali. Sambal terasinya hitam pekat, kental, rasa pedas, asin dan manisnya bisa terasi tanpa ada yang tertutupi oleh rasa yang lain.
Mungkin Anda akan terkejut ketika menyelesaikan pembayarannya. Karena untuk semua sajian yang melimpah dan memuaskan tersebut, kita cukup mengeluarkan kocek sebesar 12ribu rupiah, dan itu pun sudah termasuk dengan segelas teh manis. Mengingat harga dan penyajianya lain dari pada yang lain, tidak heran kalau setiap hari sekitar ±15kg ikan lele bisa habis dalam sehari. Biasanya rumah makan ini mulai melayani para pengunjungnya dari jam 8 pagi sampai jam setengah 8 malam setiap hari.
No comments:
Post a Comment